Kamis, 01 November 2012

BUSANA MUSLIMAH


Apa itu Busana Muslimah?
Busana Muslim adalah busana atau pakaian sebagai ciri khas bahwa si pemakai ialah beragama Islam dan seorang Muslim atau Muslimah, ciri yang melekat lainnya dari busana Muslim ialah pakaian yang menutupi seluruh organ-organ tubuh pemakai yang seharusnya tidak (haram) di perlihatkan kepada publik atau yang bukan suami dan istrinya.



Oleh karena itu, busana Muslim menjadi pilihan umat Islam yang ingin menjaga dirinya dan tubuhnya dari pandangan nafsu lawan jenis yang tentu saja bukan suami atau istrinya, karena dalam Islam masalah ini di atur dengan serius dan tidak main-main.Sebenarnya busana Muslim sangatlah indah, jika seorang wanita mengenakannya maka akan menambah keanggunan dan martabatnya. Secara kasat mata, si wanita tersebut seolah-olah mengumumkan bahwa “saya seorang Muslimah, saya tidak mengumbar aurat sembarangan kepada dunia, kecuali kepada suami sendiri”. Alhamdulillah sejauh ini minat kaum Muslim terhadap busananya masih terbilang tinggi.


Walaupun cukup disayangkan, karena ada sebagian kaum Muslim yang mengenakan busana Muslimah hanya untuk waktu-waktu tertentu, contohnya seperti perayaan hari besar (Ied Fitri dan Ied Adha), pergi ke Masjid, Mushola dan Surau atau acara Nikahan, setelah itu mereka kembali kepada baju modernnya sebagai ciri khas kesehariannya.Ada juga sebagian kaum Muslimah yang mengenakan busana Muslim, seperti Jilbab untuk menutupi kekurangan pada rambutnya yang tidak elok, namun tubuhnya di tutupi oleh kaos ketat (hingga bagian pinggang & pusernya terlihat dan bagian buah dadanya menyumbul) dan kakinya di baluti celana jeans ketat hingga lekuk pinggang hingga kakiknya terlihat jelas.


Syarat Busana Muslimah

Jilbab merupakan bagian dari syari’at yang penting untuk dilaksanakan oleh seorang muslimah. Ia bukanlah sekedar identitas atau menjadi hiasan semata dan juga bukan penghalang bagi seorang muslimah untuk menjalankan aktivitas kehidupannya. Menggunakan jilbab yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah wajib dilakukan oleh setiap muslimah, sama seperti ibadah-ibadah lainnya seperti sholat, puasa yang diwajibkan bagi setiap muslim. Ia bukanlah kewajiban terpisah dikarenakan kondisi daerah seperti dikatakan sebagian orang (karena Arab itu berdebu, panas dan sebagainya). Ia juga bukan kewajiban untuk kalangan tertentu (yang sudah naik haji atau anak pesantren).

Benar saudariku… memakai jilbab adalah kewajiban kita sebagai seorang muslimah. Dan dalam pemakaiannya kita juga harus memperhatikan apa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Seperti telah disebutkan pada artikel sebelumnya, terdapat beberapa persyaratan dalam penggunanan jilbab yang sesuai syari’at. Semoga Allah memudahkan penulis memperjelas poin-poin yang ada dalam artikel sebelumnya.

DEFINISI JILBAB

Secara bahasa, dalam kamus al Mu’jam al Wasith 1/128, disebutkan bahwa jilbab memiliki beberapa makna, yaitu:

1. Qomish (sejenis jubah).
2. Kain yang menutupi seluruh badan.
3. Khimar (kerudung).
4. Pakaian atasan seperti milhafah (selimut).
5. Semisal selimut (baca: kerudung) yang dipakai seorang wanita untuk menutupi tubuhnya.

By: Elis Irmawati(11)

Cara Menjahit Pakaian

Ketika anda masih kecil, memiliki ketrampilan menjahit merupakan sebuah keharusan sebagai seorang wanita, bahkan tidak jarang sebagian dari anda pasti mengalami kelas tata busana saat duduk di SMP.  Nyatanya ketrampilan menjahit memang membawa berbagai manfaat bagi anda, karena selain bisa membuat aneka ragam pakaian sendiri juga bisa memperoleh penghasilan dari ketrampilan yang satu ini. Nah, bila anda saat ini anda ingin belajar menjahit sepotong baju, tidak ada salahnya kalau anda mencoba tahapan-tahapan cara menjahit berikut ini.

# Mengukur
Langkah pertama dalam menjahit pakaian adalah mengukur setiap bagian dari pakaian yang akan dijahit agar dapat dipakai. Berikut ini adalah bagian-bagian yang harus diukur untuk menjahit pakaian:

# Menggambar pola
Bagian ukuran yang diperlukan untuk menggambar pola adalah:
  • Lingkar badan
  • Lingkar leher
  • Lingkar pinggang
  • Lebar bahu
  • Panjang dada
  • Lebar dada
  • Panjang punggung
  • Lebar Punggung
  • Panjang sisi
  • Tinggi puncak
  • Jarak payudara

# Memotong Pola
Setelah pola baju yang diinginkan sudah siap, hal selanjutnya yang harus anda lakukan adalah memotong pola di kain. Nah, cara memotong pola secara benar adalah sebagai berikut:
  • Letakkan pola badan depan pada lipatan kain yang akan dijahit.
  • Letakkan pola badan belakang dan lengan pada sisi kain yang lain
  • Gunting bahan tepat pada pola, ingat anda tidak perlu memberi kelebihan ukuran pada kain.


# Menjahit
Jika kain telah dipotong sesuai dengan pola, anda hanya perlu menjahit kain sesuai dengan contoh baju yang anda inginkan.  Di bawah ini adalah metode dan cara menjahit:


(/Carapedia)


Pencarian Terbaru (100)
Pola baju wanita. Cara membuat pakaian wanita. Membuat baju sendiri. Pengertian menjahit. Cara menjahit pakaian wanita. Cara menjahit celana. Cara menjahit jas.
Cara membuat gaun. Langkah langkah menjahit pakaian. Cara membuat pola baju gamis. Teknik dasar menjahit. Cara menjahit jas pria. Pola gaun kanak kanak. Cara menjahit gaun.
Pola gaun. Pola baju kurung moden. Pola dress kanak kanak. Panduan menjahit. Pola baju gaun kanak kanak. Cara membuat kebaya modern. Membuat pakaian sendiri.
Cara menjahit busana. Cara membuat baju gamis. Cara membuat pola kebaya modern. Pola gaun pengantin. Cara menjahit baju muslim. Cara membuat pola gaun. Cara menjahit baju bayi.
Cara menjahit jilbab. Cara membuat pakaian bayi. Jahit celana. Cara dasar menjahit. Cara menjahit baju batik. Cara menggunting pakaian. Buku panduan menjahit pakaian wanita download.
Pengertian jas wanita. Pola jahitan jas. Cara membuat gaun pesta. Tips menjahit. Pengertian menjahit busana. Pola jubah moden. Pola baju bayi.
Langkah langkah menjahit celana. Pola jubah. Cara membuat celana dalam. Cara memotong kain baju. Cara menjahit celana wanita. Cara menjahit busana wanita. Buku panduan menjahit pakaian.
Langkah langkah membuat celana. Cara membuat pola baju yang benar. Buku pola menjahit. Cara menjahit baju dengan tangan. Cara menjahit baju gamis. Menjahit baju muslim. Pola menjahit jilbab.
Pengertian menjahit pakaian. Pola jahit gaun. Menjahit jas. Cara membuat baju gaun kanak kanak. Cara memotong kain kebaya. Langkah langkah persiapan membuat busana. Cara menjahit jas wanita.
Contoh pola dasar baju. Cara menjahit jilbab sendiri. Teknik menjahit jas. Tutorial teknik menjahit. Cara jahit jilbab. Cara menjahit celana dalam. Buku menjahit.
Cara membuat pola baju kurung moden. Aneka pola baju. Bagian bagian busana. Tahap awal belajar menjahit. Cara menjahit gaun pesta. Cara menjahit kerudung. Cara menjahit jubah moden.
Buku cara menjahit pakaian. Pola membuat jilbab. Pola jahitan celana pendek. Jahit baju bayi. Pola gamis. Cara menjahit baju pesta. Cara membuat pola celana pendek wanita.
Pola jahitan baju gaun kanak kanak. Cara membuat pola gaun pesta. Menggunting pola. Cara membuat pola jilbab. Pola baju kurung. Pola jahit pakaian wanita. Pola kurung moden.
Pola jilbab. Contoh pola baju gamis. Cara menjahit pakain. Petunjuk membuat menjahit baju wanita. Panduan jahitan pakaian. Langkah awal menjahit. Cara memotong kain buat baju.
Teknik menjahit gaun. Cara ukur baju kurung moden. 

by: indah astrid


RAJUTAN

Apa Itu Rajutan ?

Kain rajut adalah pembagian ketiga setelah kain woven dan nonwoven.

Isi
  1. Elastis, ketebalan dan hangat
  2. Struktur dari kain rajut
  3. Jahitan kain rajut
  4. Komposisi dari kain rajut
  5. Model dari kain rajut
  6. Sejarah dari rajutan
  7. Referensi

Elastis, ketebalan dan hangat


Dibandingkan dengan dua klasifikasi yang lain, kain rajut lebih elastis, menunjuk kepada penggunaan waktu lalu sebagai stocking dan baju lain yang memerlukan perubahan bentuk. Oleh karena itu, pakaian dan pakaian dalam terbuat dari kain rajut dapat lebih pas daripada yang terbuat dari kain woven. Kain rajut bisa elastis dari 0 sampai 500%, tergantung dari materi dan pola rajut. Pola rajut umumnya menghasilkan kain yang lebih fleksibel, karena memiliki lubang-lubang besar yang dapat berubah bentuk; sebaliknya, rajutan cable umum menghasilkan kain yang kurang fleksibel, dikarenakan jahitan-jahitan saling menyilang yang mengurangi perubahan bentuk. Kain rajut yang tidak banyak berubah disebut rajut yang tetap. Sebagai perbandingan, kain woven biasanya berubah hanya sepanjang potongan miringnya — yaitu 45° ke arah warp dan weft — dan hanya jumlah sedikit; tetapi, kain woven yang terbuat dari bahan lebih elastis seperti Lycra bisa lebih berubah dari rajutan yang lebih stabil.

Elastisitas dari kain rajut memberikan bentuk yank lebih baik, tetapi hal ini agak bertentangan umumnya dengan ketebalannya dibandingkan dengan kain woven. Jadi, daya lipat dari kain (yaitu kemampuan maximum dari lipatan kain) pada kain woven umumnya lebih baik dari kain rajut. Atas dasar ini, kain rajut lebih tidak berkerut dari pada kain woven, yang lebih mudah terlipat.

Kain rajut umumnya lebih hangat dan lebih nyaman daripada kain woven, yang mana mereka dipakai lebih dekat ke badan. Lebih lanjut, kain rajut biasanya terbuat dari kain wool, yang tetap hangat walaupun basah; kain wool lebih dipilih karena lebih elastis dari kebanyakan serat dan menhasilkan rajutan yang lebih bagus. Secara umum, elastisitas dan daya hangat adalah kwalitas yang bertentangan dalam kain rajut, dikarenakan kain rajut yang paling elastis, seperti renda, mempunyai lubang-lubang yang besar dan jadi lebih terisolasi.

Struktur kain rajut


Kain rajut dibagi dalam dua macam dasar: kain rajut warp seperti tricot dan kain rajut weft seperti sweater rajutan. Rajutan weft mempunyai kekurangan jahitan akan terlepas bilamana di potong. Kain rajut warp sering dipakai untuk pakaian dalam.
  • rajutan menciut
  • rajutan mempunyai bulu-bulu halus
  • ribs/wales versus courses
  • umumnya lebih elastis dibagian course daripada dibagian wale

Jahitan kain rajut


Sepanjang sejarah kain rajut, ratusan kain rajut yang berbeda-beda sudah dibuat.

Susunan bangun dasar dari semua rajutan adalah jahitan-jahitan berikut: rajut, purl, cast on, cast off, menambah dan mengurangi jahitan. Penggunaan daripada kombinasi metode-metode ini dapat menghasilkan sejumlah besar kain-kain rajut dengan pola-pola yang berbeda.

Untuk menghemat ruang dalam pola-pola rajutan, nama-nama jahitan biasanya disingkat rajutan.

Tipe dari kain rajut


  • Jersey
  • Milanese
  • Power Net
  • Rajut Raschel
  • Wool Mendidi
  • Bunting
  • Rajut Double
  • Rajut Elastis Empat Arah
  • Rajut Elastis Dua Arah
  • Rajut Interlock
  • Rajut Rib
  • Rajut Single
  • Rajut Stabil
  • Rajut Elastis
  • Velour Elastis
  • Rajut Sweater
  • Rajut Sweatshirt
  • Rajut Tricot

Sejarah rajutan


Coco Chanels pada tahun 1916 memakai Jersey pada setelannya yang sangat berpengaruh merupakan titik balik untuk kain rajut, yang menjadi terkenal di antara wanita moderat.[1] Segera setelah itu, Jean Patou's cubist-inspired, kain rajut dengan warna-warna blok adalah pilihan untuk baju sport.[1]

Pada tahun 1940 muncullah ikon pemakaian sweater-sweater pas badan dari simbol-simbol seks seperti Lana Turner dan Jane Russell, walaupun tahun 1950 lebih didominasi dengan rajutan popcorn konservatif.[1] Pada tahun 1960 lebih muncul rajut zigzag Missoni yang lebih berwarna dan terkenal.[1] Jaman ini juga menyaksikan kebangkitan dari Sonia Rykiel, dikenal "Queen of Knitwear" untuk sweater-sweater garis yang lebih berani dan dress clingy, dan sweater preppy diinspirasi oleh Kennedy.[1]

Pada tahun 1980, rajutan munjul dari pakaian sport dan menguasai mode tingkat atas; disain terkenal diantaranya "haute-bohemian cocoon coats" dari Romeo Gigli dan sweater cashmere kerah tinggi yang panjang dari Ralph Lauren.[1]

BY : ILMI
Cetak saring atau sablon atau screen printing merupakan bagian dari ilmu grafika terapan yang bersifat praktis. Cetak saring dapat diartikan kegiatan cetak mencetak dengan menggunakan kain gasa/kasa yang biasa disebut screen (Guntur Nusantara, 2007: iii). Pada umumnya cetak mencetak dilakukan pada setiap benda padat yang datar tetapi dapat juga dilakukan di atas bentuk yang melingkar. Pada prinsipnya cetak mencetak pada berbagai macam benda padat adalah sama.
Perbedaannya terletak pada jenis cat / tinta yang digunakan dan jenis produk yang akan dicetak.
Menengok sejarah cetak saring atau cetak sablon telah lama dikenal dan digunakan oleh bangsa Jepang sejak tahun 1664, abad ke- 17. Ketika itu, Yuzensai Miyasaki dan Zisukeo Mirose mengembangkannya dengan menyablon kain kimono beraneka motif yang sebelumnya dibuat motif kimono dengan tulis tangan. Ternyata lebih menekan biaya sehingga kimono motif sablon mulai b anyak digunakan oleh masyarakat Jepang. Sejak itu, teknik cetak saring terus berkembang dan merambah ke berbagai negara. Pada tahun 1907, pria berkebangsaan Inggris, Samuel Simon, mengembangkan teknik sablon menggunakan chiffon sebagai pola untuk mencetak. Chiffon merupakan bahan rajut yang terbuat dari benang sutera halus. Bahan rajut inilah yang merupakan cikal bakal kain gasa untuk menyablon. Menyablon dengan chiffon caranya tinta yang akan dicetak dialirkan melalui kain gasa atau kain saring, sehingga teknik ini juga disebut silk screen printing yang berarti mencetak dengan menggunakan kain saring sutera.
Setelah Perang Dunia II, teknik cetak saring terus berkembang pesat, inovasi-inovasi terus dilakukan sehingga munculah teknik-teknik baru, yang semula membuat motif secara sederhana kemudian berkembang dengan digunakannya komputer untuk membuat motif yang lebih bervariasi.
Istilah cetak saring di Indonesia lebih populer dengan sebutan cetak sablon. Kata sablon berasal dari bahasa Belanda, yaitu Schablon, sehingga dalam bahasa serapan menjadi sablon (Guntur Nusantara, 2007: 2). Sablon dapat didefinisikan sebagai pola berdesain yang dapat dilukis berdasarkan contoh. Cetak sablon adalah mencetak dengan menggunakan model cetakan atau mal. Cetak saring adalah mencetak dengan menggunakan kain gasa yang dibingkai disebut screen. Proses Pembuatan Cetak saring bisa dilakukan dengan mesin seperti yang dilakukan pada pabrik printing dan bisa dilakukan secara manual seperti yang dilakukan oleh home Industri menengah dan kecil. Teknik pembuatan desain motif dengan cara: Tanpa kodatrace atau menggunakan kertas warna gelap yang diafdruk, dengan kodatrace dan komputer atau teknik sparasi warna (CMYK). Zat warna yang digunakan antara lain zat warna pigmen dan zat warna reaktif, walaupun hampir semua jenis zat warna untuk tekstil bisa digunakan. Kain tekstil yang  digunakan hampir semua jenis kain tekstil, dari serat sintetis atau serat alam yang mempunyai permukaan datar bisa disablon dengan menggunakan screen.
 
by: eka dian

pengertian busana

pengertian busana & macam-macam busana

stilah busana merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Istilah busana berasal dari bahasa sanskerta yaitu “bhusana” dan istilah yang popular dalam bahasa Indonesia yaitu “busana” yang dapat diartikan “pakaian”. Namun demikian pengertian busana dan pakaian terdapat sedikit perbedaan, dimana busana mempunyai konotasi “pakaian yang bagus atau indah” yaitu pakaian yang serasi, harmonis, selaras, enak di pandang, nyaman melihatnya,
cocok dengan pemakai serta sesuai dengan kesempatan. Sedangkan pakaian adalah bagian dari busana itu sendiri.
Busana dalam pengertian luas adalah segala sesuatu yang dipakai mulai dari kepala sampai ujung kaki yang memberi kenyamanan dan menampilkan keindahan bagi sipemakai. Secara garis besar busana meliputi :
1. Busana mutlak yaitu busana yang tergolong busana pokok seperti baju, rok, kebaya, blus, bebe dan lain-lain, termasuk pakaian dalam seperti singlet, bra, celana dalam dan lain sebagainya.
2. Milineris yaitu pelengkap busana yang sifatnya melengkapi busana mutlak, serta mempunyai nilai guna disamping juga untuk keindahan seperti sepatu, tas, topi, kaus kaki, kaca mata, selendang, scraf, shawl, jam tangan dan lain-lain.
3. Aksesoris yaitu pelengkap busana yang sifatnya hanya untuk menambah keindahansipemakai seperti cincin, kalung, leontin, bross dan lain sebagainya.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa busana tidak hanya terbatas pada pakaian seperti rok, blus atau celana saja, tetapi merupakan kesatuan dari keseluruhan yang kita pakai mulai dari kepala sampai ke ujung kaki, baik yang sifatnya pokok maupun sebagai pelengkap yang bernilai guna atau untuk perhiasan. Pemahaman hal di atas sangat penting sekali bagi seseorang yang akan berkecimpung di bidang tata busana.
Pemakaian istilah busana dalam Bahasa Inggris sangat beragam, tergantung pada konteks yang dikemukakan, seperti :
a. Fashion lebih difokuskan pada mode yang umumnya ditampilkan seperti istilah-istilah mode yang sedang digemari masyarakat yaitu in fashion, mode yang dipamerkan atau diperagakan disebut fashion show, sedangkan pencipta mode dikatakan fashion designer, dan buku mode disebut fashion book.
b. Costume. Istilah ini berkaitan dengan jenis busana seperti busana nasional yaitu national costume, busana muslim disebut moslem costume, busana daerah disebut traditional costume.
c. Clothing, dapat diartikan sandang yaitu busana yang berkaitan dengan kondisi atau situasi seperti busana untuk musim dingin disebut winter clothing, busana musim panas yaitu summer clothing dan busana untuk musim semi disebut spring cloth.
d. Dress, dapat diartikan gaun, rok, blus yaitu busana yang menunjukkan kesempatan tertentu, misalnya busana untuk kesempatan resmi disebut dress suit, busana seragam dikatakan dress uniform dan busana untuk pesta disebut dress party. Dress juga menunjukkan model pakaian tertentu seperti long dress, sack dress dan Malaysian dress.
e. Wear, istilah ini dipakai untuk menunjukkan jenis busana itu sendiri, contoh busana anak disebut children’s wear, busana pria disebut men’s wear dan busana wanita disebut women’s wear.
 
by: eriska dinda(13)

Pengertian Fashion dan sejarah

 Pengertian fashion

 sendiri adalah suatu istilah untuk menggambarkan gaya
yang dianggap lazim pada satu periode waktu tertentu (Wikipedia, 2010). Biasanya
gaya yang dimaksud, cenderung fokus ke gaya berpakaian masyarakat pada periode
waktu itu. Dalam perkembangannya, fashion juga merambah pada bidang lain selain
pakaian, aksesoris, gaya hidup, tatanan rias wajah dan rambut.

 Perkembangan Trend Fashion

Trend di industri fashion selalu berubah setiap saat dan biasanya punya durasi
yang biasanya relatif sebentar. Setiap hari selalu ingin memakai pakaian yang
berbeda dan sangat ingin tampil trendy dan stylish. Karena itu tidak ada salahnya
melirik sekilas perjalanan fashion untuk mengetahui sejarahnya. Fashion dimulai dari
tahun 1920. Pada dekade inilah awal dunia fashion. Tahun ini merupakan awal
kebangkitan kaum wanita mencapai kebebasan dan kemerdekaannya. Di dekade
sebelumnya, pakaian ala Cinderella dengan rok super megar dengan pinggang ekstra
ketat, menyiksa kaum wanita, karena itulah mulai tahun '20an baju tersebut
ditinggalkan. Tahun 1920 merupakan abad baru ketika dunia fashion terlahir kembali
dengan pandangan yang berbeda. Inovasi terbaru muncul dari desainer dunia, seperti
Coco Chanel yang menyuguhkan potongan, warna, serta gaya yang mementingkan
karakter seorang cewek. Dari sinilah dunia fashion mulai berkibar.
Memasuki tahun 1930an, perkembangan fashion sedikit lambat hingga
akhirnya memasuki perang dunia kedua (1940-1946). Dari yang tadinya hanya
bersifat fungsional, sebuah pakaian juga punya sisi estetik atau sisi 'cantik'. Dunia di
luar fashion pun punya pengaruh hebat. Terutama dunia film di awal tahun '50an
hingga '60an. Beberapa movie star menjadi panutan di dunia fashion bahkan menjadi
icon, seperti Marlene Dietrich dengan baju androginy-nya.
Di era ini, desainer dunia
banyak melakukan inovasi. Dari London, Mary Quant dengan rok mininya dan
Barbara Hulanicki dengan gaya street wear remaja London. Dari Amrik ada James
Galanos dengan baju fitted dan Rudi Gernreich dengan baju - baju unisex. Di Paris
dikenal Yves Saint Laurent dengan gaya tailoring buat para wanita, Pierre Cardin
dengan baju space-nya dan Emmanuel Ungaro dengan fashion couture-nya. Berkembangnya zaman memang bikin dunia fashion juga terus berkembang. Dan
tidak menutup kemungkinan fashion terdahulu dirasakan kembali.
Di Indonesia memasuki era 60-70an dirasa sangat kental dengan dimensi
politis di berbagai aspek kehidupan masyarakat. Dunia fashion juga terkena
imbasnya. Akhir tahun 1960-an terasa sekali arus pengaruh Barat yang membanjir
sesudah era Presiden Soekarno. Di saat itulah, industri fashion mulai tumbuh. Segala
sesuatu yang berbau Barat. Seperti yang pernah terjadi pada tahun 70an, tren fashion
saat itu adalah celana dengan potongan bootcutyang dipakai hampir oleh setiap anak
muda pada masa itu. Sedangkan tahun 80an, musimnya baju - baju wanita dengan
bahu tinggi tegap yang diakibatkan oleh tembelan busa yang tebal, rambut keriting
mengembang, dan lagi-lagi trend seperti ini dianut oleh hampir setiap perempuan
penggemar fashion (pada masa itu). Sempat pula di tahun 90an kena musim baju
kerja maskulin dengan blazer hitam kaku, celana hitam, hem putih, dan tentunya
sepatu hitam. Tren baju kerja seperti itu sempat hits dan banyak orang yang
mengikuti trend seperti itu.
Dan pada tahun 2000an. Sekarang, trend fashion lebih mentolerir pada tren
yang namanya selera pribadi. Saat ini, setiap orang bebas mengapresiasi dirinya
sesuka hati. Tidak perlu mengikuti trend yang populer hanya untuk mencapai kata
keren. Karena saat ini, definisi keren itu sudah mulai absurd. Setiap orang
dibebaskan untuk memilih  genrefashionnya sendiri. Seperti ada yang bergaya ala
Harajuku, Bohemian, Gothic, Maskulin, Feminin, terserah sesuai setiap kesenangan
perindividualisnya. Semua individu punya pilihan. Ada seseorang suka bergaya
casual,  cuek,  konservatif, semua itu pilihan dari setiap individualisnya, orang lain
pun tidak bisa menggangu gugat (asal tidak bertentangan dengan norma masyarakat
setempat). Memakai skinny jeans,bootcut,  baggy,  khaki,apapun diterima pada abad
ini. Sampai model rambut pun sekarang  tidak  seseragam dulu. Saat ini dengan
penataan rambut lurus, ikal, keriting, dengan warna yang berwarna - warni sesuai
keinginannya. Semua style yang dipakai benar  –benar sesuai dengan kepribadian
masing –masing.
Fashion pada abad ini memang sangat memberikan ruang dan mengapresiasi
pada aktualisasi diri tiap individu. Trend fashion internasional mulai melirik budaya
lokal tiap negara dan mengambil aksen etnik untuk memperkaya rancangannya.Begitu juga  designer  lokal yang berani melawan arus dengan tidak selalu mengikuti
trend fashion di mancanegara, tapi lebih memilih untuk mengeskploitasi kekayaan
budaya lokal, demi sesuatu yang terkini dengan sesuatu yang unik dan menciptakan
fashion yang lebih eksploratif. Perkembangan Fashion di Indonesia
Kini trend fashion di Indonesia berkembang sangat pesat walaupun masih
terpengaruh oleh fashion internasional karena busana yang dikenakan memang
busana modern, yang awalnya dari Barat. Kini banyak ditemukan event pagelaran
busana di hotel - hotel ternama dalam berbagai kesempatan, namun karya yang
ditampilkan tidak selalu dari luar, justru datang dari desainer lokal papan atas dengan
karya nasional yang tidak kalah mutunya dengan desainer asing. Dengan
memanfaatkan sumber daya dalam negeri Indonesia yang kaya budayadi setiap
daerahnya.
Kebaya, songket, batik, kain tenun dan endek termasuk kain hasil budaya
setiap daerah di Indonesia, kain  –kain tersebut dapat dipakai menjadi bahan baku
yang tidak kalah dengan bahan-bahan dari luar, kain –kain tersebut adalah kain khas
Indonesia. Mengangkat bahan tersebut menjadikan sesuatu yang berbeda dengan
fashion lainnya. Menunjukan kreatifitas fashion, dengan sesuatu yang berbeda dan
dipamerkan, kemudian diperagakan / fashion show di depan pengamat fashion. Arti
Fashion Show  sendiri adalah sebuah pentas seni peragaan dari perkembangan dunia
fashion di Indonesia. Kegiatan ini menghadirkan perkembangan fashion, bisnis, dan
pendidikan yang terbaru dari industri fashion dan tekstil khususnya di Indonesia.
Kegiatannya meliputi pameran, seminar, dan fashion show. Biasanya pameran
fashion akan memperlihatkan produk garmennya, tekstil dan aksesori yang
fashionable dan berkualitas.
Seminar dengan topik yang berhubungan dengan fashion, garmen, dan tekstil
menjadi salah satu bagian dari kegiatan yang diminati banyak insan fashion.
Peragaan busana para desainer di Indonesia, menampilkan koleksi gaun malam,
contemporary outfits, busana muslim dan busana etnik Indonesia. Para desainer yang
akan menampilkan hasil rancangannya di dalam acara tertentu mempunyai tujuan.
tersendiri yaitu untuk membujuk para insan fashion agar semakin berminat dengan
hasil rancangannya itu. Dan selama ini selalu berupaya semakin menunjukan hasil
karya mereka yang nantinya bergerak di dalam negeri ataupun luar negeri
(internasional).

Desain Interior One Stop Fashion ‘Angge –Angge’Fashion Center
Surabaya dengan Langgam Modern Chic
.

Awal munculnya ide pemikiran tentang desain interior fashion center,
dikarenakan Surabaya pada umumnya tidak mempunyai area tersebut. Seiring
berjalannya waktu dilihat dari perkembangan dunia perindustrian di Surabaya,
fashion sangat bisa dipertanyakan dalam hal ini. Dan perkembangan fashion di
Surabaya dapat bergerak di perindustrian bisnis, seni, budaya yang ditampilkan
dengan ide –ide yang variatif.
‘Angge –  Angge’  fashion center dibuat sedemikian rupa menyesuaikan dengan
penempatannya di Surabaya dengan budaya jawanya dan sansekerta yang
mengartikan  busana busana.  Hanya sebuah julukan agar lebih membaur di
masyarakat sekitar akan julukan pakaian  –pakaian yang mengartikan banyak
pakaian di dalam fashion center tersebut. Surabaya perlu area khusus one stop
fashion. Selama ini pengunjung dan peminat fashion hanya memperoleh itu semua
dari outlet –outlet atau sekolah fashion saja. Tidak tersedianya tempat yang mencoba
menyatukan kedua area tersebut. Hal ini membutuhkan perhatian diantaranya :
segmen yang dituju dari Angge  –Angge fashion center ini sebenarnya adalah
mayoritas anak remaja sampai wanita dewasa yang memang pada dasarnya
penggemar fashion. Yang nantinya dalam interior ruangan tersebut menyediakan
area sekolah fashion bagi mereka yang memang ingin belajar tentang fashion. Serta
adanya area pamer / catwalk dan butik outlet yang dijadikan satu area, agar lebih
membaur antar setiap fungsinya ke dalam nuansa modern chic.

PENGERTIAN FASHION

. Apa Itu Poncho ?
Dahulu Poncho adalah pakaian yang dikenakan oleh suku-suku Indian di Peru untuk melindungi diri dari terpaan angin san hujan. Poncho sebenarnya termasuk dalam kategori baju hangat. Pakaian ini merupakan model pakaian yang dibuat satu lembar dan hanya punya satu lubang di tengahnya agar kepala kita bisa masuk.
Kini Poncho menjadi salah satu pakaian yang banyak digemari sebagai model dengan variasi dan bahan yang baru.
b. Apa Itu Butik ?
Butik berasal dari kata bahasa Perancis yang artinya toko dan sebuah toko eceran kecil atau outlet. Toko ini menyediakan bermacam-macam produk dengan kualitas tinggi seperti pakaian yang sedang digemari, aksesories dan perhiasan. Sebuah Butik juga bisa berarti sebuah toko khusus yang merupakan bagian dari suatu departemen di dalam sebuah toko yang besar.
c. Apa Itu Kaos Kaki ?
Kaos kaki adalah garmen rajutan atau tenunan untuk menutupi kaki. Kaos kaki berguna untuk menjaga agar kaki tetap hangat.Kaos kaki diproduksi dari macam-macam bahan seperti wool, katun, nylon, acrylic, polyester atau elastan.
d. Apa Itu Aksesoris ?
Aksesori Fashion adalah merupakan produk yang dibuat sebagai pelengkap pakaian agar terlihat lebih menarik. Banyak sekali jenis aksesori fashion yang sangat bagus seperti tas tangan, topi, ikat pinggang, jam tangan, kacamata, pin dan perhiasan (kalung, gelang, cincin dan anting-anting).
Kalung
Kalung adalah perhiasan yang dipakai melingkar di leher. Kalung pada dasarnya dibuat dengan bahan-bahan berantai dan sebagian besar disertakan bersama liontin. Kalung juga bisa dibuat secara bervariasi dari batu, berlian, mutiara, kaca, kerang, kayu, dengan bentuk dan ukuran yang berbeda.
e.Apa Itu Sandal ?
Sandal bisa juga disebut slipper. Dengan sifatnya yang ringan sandal bisa dipakai dalam suasana santai baik di dalam maupun di luar ruangan. Sandal biasanya dibuat dari bahan-bahan lembut seperti plastik, karet, busa karet, kulit, kain wol dan lebih banyak lagi. Rumah Outlet menawarkan sebuah disain unik berupa sandal rajutan.
f. Apa Itu Anting ?
Anting adalah perhiasan yang dipakai dengan cara ditindik di telinga. Anting bisa dibuat dari batu, berlian, mutiara, kristal, kayu, dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Sekarang banyak sekali model-model anting baru yang bisa disesuaikan dengan pakaian dan bahkan tidak jarang satu model hanya dimiliki oleh satu orang.
Pemasaran kerajinan aksesoris seperti anting kini semakin meluas, pada zaman dulu biasanya wanita yang selalu memakai anting, tetapi seiring berkembangnya zaman kini pria juga banyak yang memakai anting.
Apa Itu Gelang ?
Gelang adalah perhiasan yang dipakai melingkar di pergelangan tangan. Gelang pada dasarnya dibuat dengan bahan-bahan berantai atau karet juga bisa disertai dengan manik-manik. Gelang juga bisa dibuat secara bervariasi dari batu, berlian, mutiara, kristal, kerang, kayu, dengan bentuk dan ukuran yang berbeda.
Apa Itu Rompi ?
Rompi adalah sweater tanpa lengan dan mungkin dilengkapi dengan kancing di depan. Biasanya rompi dikenakan di luar kemeja atau blus dan kadang-kadang sebagai bagian dari tiga potong pakaian, yaitu celana panjang, kemeja dan jas. Rompi juga dinamakan rompi pullover, rompi sweater atau blus tanpa lengan. Kata rompi berasal dari bahasa Perancis yaitu Veste, bahasa Italia Vesta dan bahasa Latin Vestis.
Apa Itu Rajutan ?
Kain rajut adalah pembagian ketiga setelah kain woven dan nonwoven.
Isi
1.         Elastis, ketebalan dan hangat
2.         Struktur dari kain rajut
3.         Jahitan kain rajut
4.         Komposisi dari kain rajut
5.         Model dari kain rajut
6.         Sejarah dari rajutan
7.         Referensi
Elastis, ketebalan dan hangat
Dibandingkan dengan dua klasifikasi yang lain, kain rajut lebih elastis, menunjuk kepada penggunaan waktu lalu sebagai stocking dan baju lain yang memerlukan perubahan bentuk. Oleh karena itu, pakaian dan pakaian dalam terbuat dari kain rajut dapat lebih pas daripada yang terbuat dari kain woven. Kain rajut bisa elastis dari 0 sampai 500%, tergantung dari materi dan pola rajut. Pola rajut umumnya menghasilkan kain yang lebih fleksibel, karena memiliki lubang-lubang besar yang dapat berubah bentuk; sebaliknya, rajutan cable umum menghasilkan kain yang kurang fleksibel, dikarenakan jahitan-jahitan saling menyilang yang mengurangi perubahan bentuk. Kain rajut yang tidak banyak berubah disebut rajut yang tetap. Sebagai perbandingan, kain woven biasanya berubah hanya sepanjang potongan miringnya — yaitu 45° ke arah warp dan weft — dan hanya jumlah sedikit; tetapi, kain woven yang terbuat dari bahan lebih elastis seperti Lycra bisa lebih berubah dari rajutan yang lebih stabil.
Elastisitas dari kain rajut memberikan bentuk yank lebih baik, tetapi hal ini agak bertentangan umumnya dengan ketebalannya dibandingkan dengan kain woven. Jadi, daya lipat dari kain (yaitu kemampuan maximum dari lipatan kain) pada kain woven umumnya lebih baik dari kain rajut. Atas dasar ini, kain rajut lebih tidak berkerut dari pada kain woven, yang lebih mudah terlipat.
Kain rajut umumnya lebih hangat dan lebih nyaman daripada kain woven, yang mana mereka dipakai lebih dekat ke badan. Lebih lanjut, kain rajut biasanya terbuat dari kain wool, yang tetap hangat walaupun basah; kain wool lebih dipilih karena lebih elastis dari kebanyakan serat dan menhasilkan rajutan yang lebih bagus. Secara umum, elastisitas dan daya hangat adalah kwalitas yang bertentangan dalam kain rajut, dikarenakan kain rajut yang paling elastis, seperti renda, mempunyai lubang-lubang yang besar dan jadi lebih terisolasi.
Struktur kain rajut
Kain rajut dibagi dalam dua macam dasar: kain rajut warp seperti tricot dan kain rajut weft seperti sweater rajutan. Rajutan weft mempunyai kekurangan jahitan akan terlepas bilamana di potong. Kain rajut warp sering dipakai untuk pakaian dalam.
•           rajutan menciut
•           rajutan mempunyai bulu-bulu halus
•           ribs/wales versus courses
•           umumnya lebih elastis dibagian course daripada dibagian wale
Jahitan kain rajut
Sepanjang sejarah kain rajut, ratusan kain rajut yang berbeda-beda sudah dibuat.
Susunan bangun dasar dari semua rajutan adalah jahitan-jahitan berikut: rajut, purl, cast on, cast off, menambah dan mengurangi jahitan. Penggunaan daripada kombinasi metode-metode ini dapat menghasilkan sejumlah besar kain-kain rajut dengan pola-pola yang berbeda.
Untuk menghemat ruang dalam pola-pola rajutan, nama-nama jahitan biasanya disingkat rajutan.
Tipe dari kain rajut
•           Jersey
•           Milanese
•           Power Net
•           Rajut Raschel
•           Wool Mendidi
•           Bunting
•           Rajut Double
•           Rajut Elastis Empat Arah
•           Rajut Elastis Dua Arah
•           Rajut Interlock
•           Rajut Rib
•           Rajut Single
•           Rajut Stabil
•           Rajut Elastis
•           Velour Elastis
•           Rajut Sweater
•           Rajut Sweatshirt
•           Rajut Tricot
Sejarah rajutan
Coco Chanels pada tahun 1916 memakai Jersey pada setelannya yang sangat berpengaruh merupakan titik balik untuk kain rajut, yang menjadi terkenal di antara wanita moderat. Segera setelah itu, Jean Patou’s cubist-inspired, kain rajut dengan warna-warna blok adalah pilihan untuk baju sport.
Pada tahun 1940 muncullah ikon pemakaian sweater-sweater pas badan dari simbol-simbol seks seperti Lana Turner dan Jane Russell, walaupun tahun 1950 lebih didominasi dengan rajutan popcorn konservatif. Pada tahun 1960 lebih muncul rajut zigzag Missoni yang lebih berwarna dan terkenal.  Jaman ini juga menyaksikan kebangkitan dari Sonia Rykiel, dikenal “Queen of Knitwear” untuk sweater-sweater garis yang lebih berani dan dress clingy, dan sweater preppy diinspirasi oleh Kennedy.
Pada tahun 1980, rajutan munjul dari pakaian sport dan menguasai mode tingkat atas; disain terkenal diantaranya “haute-bohemian cocoon coats” dari Romeo Gigli dan sweater cashmere kerah tinggi yang panjang dari Ralph Lauren.
Apa Itu Sweater ?
Sweater, pullover, jumper atau jersey adalah pakaian yang umumnya berat untuk menutupi badan dan lengan. Biasanya dipakai di atas kemeja, blus atau kaos. Sweater terbuat dari kain wool, katun, benang sintetis atau campurannya.Perbedaan dasar adalah antara cardigan (yang terbuka bagian depan) dan pullover (yang tidak terbuka). Kalau sweater tidak ada lengan, umumnya disebut rompi sweater atau tank top. Garmen jenis ini disebut sweater karena didisain untuk menyerap keringat (bahasa ingris: sweat) yang dikeluarkan dari badan orang.
Apa Itu Tanktop ?
Tank top (Tanktop) atau Tanktop adalah pakaian yang diproduksi tanpa lengan dipakai oleh wanita. Tank top terkenal sebagai pakaian kasual untuk cuaca panas. Namanya berasal dari kata Bahasa Inggris ‘swimming tank’ yang adalah ungkapan lama yang sekarang berarti kolam renang.
Apa Itu Hoodie ?
Hoodie pada dasarnya sweater dengan topi. Kebanyakan didisain dengan saku di depan dan tali untuk menyesuaikan topinya. Hoodies bisa dibuka di depan dengan kancing atau seleting. Gaya modern hoodies berasal dari pengembangan pakaian formal pastor katolik pada abad pertengahan. Sekarang hoodies digemari sebagai pakaian atasan pada budaya hip hop, pemain skateboard dan peselancar.
Apa Itu Cardigan ?
Cardigan adalah sweater yang terbuka di bagian depan dan dapat diberi variasi dengan kancing atau ritsleting. Nama cardigan berasal dari James Thomas Brudenell, Earl of Cardigan, seorang kommandan militer Ingris. Cardigan ini dapat dibuat menggunakan mesin atau manual dari bahan wol atau katun.
Apa Itu Blus ?
Kata blus umumnya menuju kepada pakaian wanita. Blus biasanya terbuat dari katun atau sutra dengan atau tanpa kerah dan lengan. Kebanyakan lebih banyak jahitan daripada atasan yang sederhana, dan bisa mempunyai detail-detail yang lebih feminim seperti lipatan-lipatan, dasi-dasi, pita pada leher, embroideri atau kancing-kancing dekoratif. Blus sederhana dengan rok dan celana/jeans adalah pakaian standar untuk kaum wanita di kantor-kantor.
Apa itu Bolero ?
Bolero adalah semacam jaket yang pas di badan dengan ukuran setengah dada dan terbuka di bagian depan, bisa lengan pendek atau panjang. Kata bolero berasal dari tarian Spanyol yang memiliki langkah dan berhenti yang dramatis.

Contoh gambar fashion:






by: ella(12)

pembuatan kain dari ulat sutra

PEMBUATAN KAIN DARI ULAT SUTRA

Sejarah Sutra

Pada awalnya, sutra merupakan produk ekslusif Kekaisaran Cina atau Tiongkok. Sutra mulai dikenal di Cina sejak sekitar tahun 2700 SM. Hanya bangsa Cina yang mengetahui rahasia pembuatan sutra selama berabad-abad. Siapapun yang membocorkan cara pembuatan sutra akan dibunuh sebagai seorang pengkhianat. Karena monopoli inilah yang membuat harga sutra sangatlah mahal, bahkan sebanding dengan emas pada masa itu.
Lalu pada tahun 550 M, Kaisar Romawi Timur atau Bizantium yang bernama Justinian I mengirim 2 biarawan yang menyamar sebagai mata-mata ke negeri Cina. Mereka berhasil mengambil ulat sutra dari negeri Cina dan mengetahui cara membuat sutra pada tahun 552 M. Sejak saat itu, monopoli sutra bukan lagi milik Kekaisaran Cina.
Sejak saat itu, sutra dikembangkan di seluruh wilayah Kekaisaran Romawi dan menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, sutra mulai dikenal sejak abad kesepuluh. Kemudian pada tahun 1718, bangsa Belanda membawa teknologi untuk budi daya sutra di Indonesia. Sejak saat itulah, sutra mulai dikembangkan di Indonesia.

Ulat Sutera

Proses Pembuatan Sutra

Sutra dihasilkan dari kepompong ulat sutra. Ulat sutra menghasilkan kepompong yang dapat dipintal menjadi serat sutra. Ada ratusan jenis ulat sutra, namun sutra yang terbaik dihasilkan oleh kepompong dari ulat sutra pohon murbei yang memiliki nama ilmiah Bombyx mori.
Induk sutra dapat menelurkan hingga 500 butir telur ulat sutra seukuran kepala jarum pentul. Setelah sekitar 20 hari, telur tersebut menetas menjadi larva ulat yang sangat kecil. Larva ulat ini akan memakan daun murbei dengan agresif. Sekitar 18 hari kemudian, ukuran badan larva ulat tersebut telah membesar hingga 70 kali ukuran tubuh semula serta empat kali mengganti cangkangnya. Kemudian larva ulat tersebut akan terus membesar hingga beratnya mencapai 10.000 kali berat semula. Pada saat itu ulat sutra akan berwarna kekuningan dan lebih padat. Itulah tanda ulat sutra akan mulai membungkus dirinya dengan kepompong.
Kemudian kepompong direbus agar larva ulat di dalamnya mati. Karena jika dibiarkan, ulat akan matang lalu menggigiti kepompongnya sehingga tidak bisa digunakan lagi. Setelah ulat mati, serat di kepompong dapat diuraikan menjadi serat sutra yang sangat halus.
Satu buah kepompong sutra dapat menghasilkan untaian serat sepanjang 300 meter hingga 900 meter dengan diameter 10 mikrometer (1/1000 milimeter). Di seluruh dunia dalam satu tahun dapat menghasilkan total serat sutra sepanjang 112,7 milyar kilometer atau sekitar 300 kali perjalanan pergi-pulang ke matahari dari bumi!
Kemudian serat sutra yang halus tersebut dipintal. Serat sutra dipintal dengan proses yang menyerupai proses pada saat ulat sutra memintal kepompongnya. Proses itulah yang dibuat menjadi alat pemintalan serat sutra untuk dibuat menjadi kain sutra yang indah. Bahan kain dari sutra inilah yang kemudian dibuat menjadi berbagai produk pakaian maupun produk lainnya. Beberapa batik kelas terbaik di Indonesia juga menggunakan bahan dari sutra.

Keunggulan Sutra

Saat mengenakan pakaian yang terbuat dari sutra, Anda akan merasakan kenyamanan dan kelembutan dari bahan sutra tersebut. Namun pakaian yang terbuat dari sutra memiliki banyak keunggulan. Keunggulan dan keistimewaan dari sutra antara lain:
  • Sutra merupakan bahan yang sangat kuat. Kekuatan sutra sebanding dengan kawat halus yang terbuat dari baja.
  • Sutra juga lembut saat menyentuh kulit. Asam amino dalam serat sutra yang membuat sutra terasa lembut dan nyaman. Bahkan sutra dapat menjaga agar terhindar dari berbagai penyakit kulit. Tentu hal ini akan membuat pemakainya merasa nyaman.
  • Sutra memiliki kemampuan menyerap yang baik sehingga cocok digunakan di udara yang hangat dan tropis. Karena itu, setiap pemakai bahan sutra akan merasa sejuk dan lebih kering meski udara panas. Yang menyebabkan bahan sutra mampu menyerap kelembaban dan cairan karena asam amino di dalam serat sutra mampu menyerap lalu membuang keringat.
  • Bahan sutra memiliki ciri khas yaitu berkilau seperti mutiara. Hal ini disebabkan karena lapisan-lapisan fibroin, yaitu sejenis protein yang dihasilkan ulat sutra, membentuk struktur mikro yang berbentuk prisma. Struktur prisma inilah yang menyebabkan cahaya akan disebar ketika terkena bahan dari sutra sehingga menimbulkan efek kilau yang indah pada sutra.
  • Sutra memiliki daya tahan terhadap panas dan tidak mudah terbakar.
  • Salah satu kemampuan istimewa sutra adalah mampu melindungi kulit tubuh dari sinar ultraviolet yang dapat merusak kulit.

Cara Merawat Bahan dari Sutra

Tentu setelah membeli pakaian yang terbuat dari sutra, Anda akan menjaganya agar tetap terawat dan indah. Berikut ini beberapa tips agar pakaian atau produk kain yang terbuat dari sutra tetap terawat:
  • Jika Anda memiliki batik atau bahan pakaian dari sutra, maka jangan menyemprot parfum atau minyak wangi langsung ke kain tersebut, terutama batik sutra ataupun kain sutra dengan pewarna alami.
  • Pada saat mencuci bahan dari sutra, sebaiknya Anda mencuci di pencuci profesional dengan sistem dry cleaning, kecuali Anda dapat melakukan proses pencucian jenis tersebut. Namun Anda juga dapat mencucinya di rumah dengan deterjen yang lembut dan air hangat sekitar 30° C. Jangan diremas dan diperas. Biarkan kering sendiri dengan angin.
  • Anda juga dapat menyeterika bahan dari sutra. Hindari menyeterika langsung di permukaan sutra. Gunakan kain atau pakaian untuk melapisi kain sutra Anda, lalu mulailah menyetrika.
  • Simpanlah bahan kain atau pakaian dari sutra di tempat yang kering dan tidak lembab. Gunakan hanger atau gantungan pakaian yang terbuat dari bahan lembut, misalnya dilapisi busa.
  • Hindari ngengat pada tempat penyimpanan pakaian atau kain dari sutra. Untuk mengusir ngengat, Anda dapat menggunakan akar wangi atau pengharum pakaian.
  • Hindari menyimpan pakaian atau kain dari sutra di tempat yang terkena sinar atau cahaya berlebih seperti sinar matahari
Pernahkah Anda membayangkan dari manakah asal kain sutra. Kain Sutra merupakan salah satu jenis kain yang sering diminati oleh para wanita.
Nah kali ini saya akan menjelaskan sedikit mengenai proses pembuatan kain sutra yang mungkin bagi sebagian orang yang belum mengetahuinya.

Definisi:

Sutra atau sutera merupakan serat protein alami yang dapat ditenun menjadi tekstil. Jenis sutra yang paling umum adalah sutra dari kepompong yang dihasilkan larva ulat sutra murbei (Bombyx mori) yang diternak (peternakan ulat itu disebut serikultur). Sutra bertekstur mulus, lembut, namun tidak licin. Rupa berkilauan yang menjadi daya tarik sutra berasal dari struktur seperti prisma segitiga dalam serat tersebut yang membolehkan kain sutra membiaskan cahaya pada pelbagai sudut

Sejarah dan Legenda:

Sutera ditemukan dan digunakan pertama kali di Cina dibawah Kekaisaran Huang Ti ( Yellow Emperor ) sekitar tahun 2697 s/d 2597 Sebelum Masehi. Legenda mengatakan bahwa Lei-tzu sang Permaisuri kerajaan saat itu sedang memperhatikan kepompong di pohon mulberry dan kemudian mengambilnya, tanpa sengaja kepompong tersebut jatuh di cangkir teh sang permaisuri. Saat akan mengambil kepompong tersebut sang permaisuri menyadari bahwa kepompong tersebut kemudian menjadi berbentuk helaian benang yang halus dan panjang. Inilah awal pertamakali benang sutera ditemukan. Di Cina kemudian permaisuri tersebut sampai sekarang dikenal sebagai Si Ling-chi atau Lady of the Silkworm.

Semenjak itu Cina dikenal sebagai penghasil kain sutera yang terkenal di seluruh dunia. Banyak pedagang datang ke Cina untuk berdagang kain sutera Cina yang terkenal. Jalur perdagang tersebut kemudian dikenal sebagai Silk Road atau Jalur Sutera
 
by: iswathul waqiah (18)

PERJUANGAN KAMPUNG BATIK TULIS TUA DI JETIS





Perjuangan Kampung Batik Tulis Tua di Jetis 

Enam orang wanita tengah duduk melingkar. Mereka sibuk menggunakan canting batiknya sambil memegangi selembar kain putih yang telah dipola. Mereka terbagi menjadi dua kelompok. Di bagian tengah tiap kelompok ada sebuah kompor minyak tanah yang terus mengepulkan asap dengan sebuah wajan di atasnya. Wajan itu tampak hitam legam karena tiap hari dipakai untuk memasak malam, bahan untuk melapisi kain batik sebelum diolah.
Di sisi lain, seorang wanita tengah bekerja di atas sebuah meja dengan alas berbahan karpet warna hijau. Ia menggunakan semacam kuas untuk melapisi kain batik yang usai dikerjakan oleh salah satu kelompok pembatik tadi. Dari pagi hingga sore mereka terus berada di sebuah ruangan memanjang dengan bau menyengat dari malam yang mencair di atas kompor minyak..
Di atas adalah gambaran keseharian ibu-ibu pengerajin batik tulis yang berkerja pada “Batik Azizah” di Kampoeng Batik Jetis, Sidoarjo. Keahlian membatik telah mereka dapatkan secara turun temurun. Kebanyakan para wanitalah yang menjadi pembatik sedangkan para pria dengan setia melakukan tahap finishing di dapur rumah pembuatan batik. Mereka berjibaku dengan bearagam cairan kimia sebagai bahan pewarna sekaligus finishing batik tulis Jetis asli Sidoarjo.
Gang III dan sekitarnya di kampung Jetis, kecamatan Sidoarjo Kota, disanalah Anda bisa menemukan pemukiman para pembatik yang masih banyak tinggal di dalam kampung. Sedangkan galeri dan toko-toko batik tulis Jetis berjajar di sepanjang kedua sisi Jalan Pasar Jetis, di sisi luar gang III kampung Jetis. Di sepanjang jalan ini pula, kita bisa melihat beberapa rumah bangunan tua zaman Belanda saksi kejayaan batik tulis Jetis di masa lalu.
Awal
Sebuah canting berwarna keemasan dengan sebuah lingkaran putih di bawahnya bertuliskan “Kampoeng Batik Jetis sejak 1675” terpampang di salah satu gang. Kedua tanda tersebut cukup besar hingga menjadi penunjuk tempat (gang) para pengerajin bekerja ketika Anda melewati Jalan Pasar Jetis.
Memang batik Jetis telah ada sejak tahun 1675. Batik tersebut dibawa oleh Mbah Mulyadi, keturunan Raja Kediri. Namun perkembangan usaha batik tulis Jetis baru nampak pada tahun 1950-an. “Tahun 1956 perusahaan batik Ny. Wida sudah resmi berdiri dan banyak orang Jetis masih ngikut kerja di tempat kami,” tutur Dwitjahjo, generasi ke tiga penerus usaha batik tulis Ny.Wida, usaha batik tertua di kampung Jetis ini. Nama Widiarsih atau yang akrab dipanggil Ny. Wida cukup terkenal di kalangan masyarakat Jetis kala itu. Wanita tersebut pemilik perusahaan batik tulis terbesar. Keberadaan perusahaan batik di tahun 1950-an dibenarkan oleh H. M. Nur Wahyudi, pengusaha sekaligus pengerajin “Batik Azizah”. “Dulu sekitar tahun 1955 orang tua saya jadi buruh batik dulu sebelum akhirnya buat batik sendiri,” cerita pria yang biasa dipanggil Pak Haji atau abah tersebut. Saat itu pembeli batik tulis Jetis kebanyakan pedagang dari Madura yang senang dengan warna batik mencolok. Pedagang-pedagang tersebut kemudian menjualnya ke pulau Madura.
Usaha batik pun mulai berkembang sekitar tahun 1970-an. Berbekal keahlian yang mereka dapatkan sebelumnya, orang-orang Jetis pekerja Ny. Wida mulai membuka usaha batik mereka sendiri. Dari sinilah usaha batik mulai menjadi usaha rumahan masyarakat Jetis. Usaha tersebut kemudian juga menjadi mata pencaharian utama mereka selama bertahun-tahun hingga sekarang.
Peresmian
Usaha batik Jetis dari tahun ke tahun terus bertahan hingga sekarang. Sayangnya hingga awal tahun 2008, para pengerajin dan pengusaha mengembangkan usaha batik secara sendiri-sendiri. Belum ada organisasi terstruktur yang dibentuk guna menyatukan dan membantu mereka khususnya dalam hal pemasaran. Karena itulah mereka selalu kesulitan memasarkan batiknya, apalagi dengan jumlah pengerajin batik asal Jetis juga banyak.
“Dulu batik Jetis banyak dijual di Pasar Pabean, Surabaya,” cerita Zainal Afandi, sekretaris Koperasi Batik Tulis Sidoarjo, ketika ditemui outlet koperasi sekitaran Jalan Pasar Jetis. Lebih lanjut pria berkacamata ini bercerita, “Karena semua pengerajin mengirim batik ke pasar tersebut, pedagang disana semakin menekan harga jualnya.” Hal ini menyebabkan batik Jetis tumpah-ruah di satu pasar saja.
Akhirnya kaum muda Jetis berinisiatif membentuk sebuah paguyuban. “Tanggal 16 April 2008 Paguyuban Batik Sidoarjo (PBS) resmi berdiri,” ujar Zainal yang mengenakan kemeja batik Jetis warna ungu saat diwawancarai. Selanjutnya tak lama setelah pembentukan paguyuban tersebut, tanggapan positif muncul dari pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Pada tanggal 3 Mei 2008 Win Hendrarso, Bupati Sidoarjo, meresmikan
“Kampoeng Batik Jetis” di kampung Jetis itu. Peresmian tersebut ditandai dengan adanya gapura “Kampoeng Batik Jetis” dilengkapi dengan kombinasi beberapa gambar batik tulis Jetis. Gapura ini terlihat jelas di jalan masuk Jetis dari arah Jalan Diponegoro. Bahkan pada malam hari gapura ini menyala terang dan menarik mata pengunjung sebelum memasuki kawasan Jetis.
“Kami hanya mengakomodir dan membantu promosi batik Jetis ke masyarakat luas,” ungkap Septady Koesmantoyo, Kabid Pariwisata Kabupaten Sidoarjo, ketika ditemui di kantornya. Menurutnya konsep pembentukan Kampoeng Batik Jetis murni berasal dari masyarakat Jetis. Lebih lanjut ia menjelaskan tujuan Kampoeng Batik Jetis sebagai sarana pemberdayaan potensi kampung binaan pemda. “Kampoeng Batik Jetis baru diresmikan tahun lalu sekaligus ikut menyukseskan program Visit Indonesia Year 2008,” tanggapan Septady yang juga pecinta traveling dan wisata kuliner ini, saat ditanya alasan peresmian yang baru dilakukan setahun lalu.
Upaya promosi tak berhenti di situ saja. Bekerja sama dengan Paguyuban Guk & Yuk Kabupaten Sidoarjo, pada grand final yang lalu turut diadakan peragaan busana batik tulis Jetis. Kerja sama dengan penyedia jasa travel yang membawa wisatawan juga dilakukan. Dengan demikian, wisatawan yang menggunakan jasa tersebut akan diarahkan langsung ke Jetis untuk melihat Kampoeng Batik Jetis dari dekat.
Peresmian Kampoeng Batik Jetis ternyata tidak dibarengi dengan keberlanjutan paguyuban yang telah terbentuk sebelumnya. Upaya kaum muda tak berhenti begitu saja. Mereka terus mengupayakan organisasi pengganti paguyuban hingga akhirnya mendirikan sebuah koperasi. Koperasi Batik Tulis Sidoarjo diresmikan pada 31 Desember 2008. Koperasi ini masih bertahan hingga sekarang dan memiliki sebuah outlet sebagai showroom sekaligus menampung batik hasil pengerajin anggotanya.
Pasang Surut
Tahun ini, keberadaan batik tulis Jetis hampir mencapai usia 335 tahun. Sebuah perjalanan panjang warisan budaya leluhur yang mampu dilestarikan turun temurun hingga sekarang. Sepanjang perjalanan itulah batik Jetis banyak mengalami pasang surut, tak ubahnya sebuah batu besar di pinggiran pantai. Meskipun pasang surut menggerus, kampung batik tulis Jetis masih terus bertahan dengan segala daya dan upayanya sebagai kawasan penghasil batik kebanggan kota Sidoarjo.
“Di tahun 70-an sampai 80-an permintaan batik tulis Jetis sangat tinggi, pengerajin dan usaha batik untung banyak” tutur Zainal. Namun lebih lanjut ia bercerita sekitar tahun 1990-an mulai muncul batik sablon yang dikenal dengan tekstil bermotif batik. Batik tersebut membuat permintaan dan produksi batik Jetis turun drastis. Penurunan tersebut berimbas banyaknya pengerajin dan usaha batik yang gulung tikar sehingga kampung Jetis semakin sepi. Surutnya batik Jetis juga disebabkan pangsa pasar mereka yang dominan hanya para pedagang dari Pulau Garam saja.
Seiring berkembangnya teknologi sekarang ini, muncul batik print (cetak) sebagai pesaing batik tulis Jetis. “Motifnya bagus, corak warnanya bagus, tapi sekali cuci langsung luntur,” ujar Zainal. Itulah perbedaan yang membuat batik tulis masih bisa bertahan karena lebih awet dari pada batik jenis lainnya.
Beruntung mereka yang masih bisa bertahan mulai menyesuaikan diri dengan selera pasar. “Munculnya kreasi motif dan warna batik Jetis supaya bisa bersaing dengan batik-batik lainnya,” tegas Zainal. Langkah menyesuaikan diri ini sekaligus upaya memasyarakatkan batik tulis Jetis secara luas.
Sayangnya langkah di atas menyebabkan adanya pergeseran motif batik Jetis Sidoarjo. “Sekarang orang-orang (pengerajin dan pengusaha batik) senang buat motif musiman supaya laku,” ujar Mariatun, pengusaha Batik Maduratna-Batik Tulis Khas Madura (Ny. Wida), ketika ditemui di kediamannya. Menurutnya justru itu akan merugikan mereka sendiri. Itulah sebabnya ia masih bertahan dengan motif awal batik Jetis dengan warna khas yang mencolok seperti sekar jagat, kambang pring, manuk cipret dan masih banyak lagi. Ia berusaha menganekaragamkan hasil produksi batiknya saja. Dulu ia hanya membuat jarik, sewek (selendang), dan udeng (iket kepala khas orang Madura). Sekarang ia juga membuat sprei, taplak meja, sarung bantal dan guling, hingga kemeja pria maupun wanita sesuai pesanan. Selain itu ia juga terus berusaha menjaga kualitas batik hasil produksinya.
Pergeseran motif batik Sidoarjo terjadi perlahan. “Motif batik Jetis sekarang ada kembang bayem, pecah kopi, beras wutah, kembang tebu,” papar Zainal. Menurutnya semua motif tersebut memiliki filosofi yang erat kaitannya dengan kabupaten Sidoarjo. Lantas ia menjelaskan motif kembang tebu muncul karena Sidoarjo memiliki lima pabrik gula. Motif beras wutah dilatarbelakangi adanya dua penggilingan padi di Sidoarjo di masa lalu namun tetap saja kurang dibandingkan kebutuhan masyarakat akan beras. Dulu orang-orang di pedalaman Sidoarjo bercocok tanam kopi, inilah yang filosofi di balik motif pecah kopi. Sedangkan motif kembang bayem muncul karena dulu Sidoarjo adalah pemasok sayur-sayuran terutama bagi masyarakat Surabaya.
Upaya memasyarakatkan batik Jetis ternyata masih mendapatkan tantangan dari sisi proses pengerjaan batik tulis. Bila dikerjakan sesuai dengan proses sebagaimana batik tulis asli Jetis pada masa yang lalu, selembar batik baru selesai dikerjakan hampir sebulan lamanya. “Batik yang bagus butuh proses ngethel kainnya sekitar 20 hari,” kata abah. Dia sendiri sekarang hanya sanggup ngethel selama 10 hari. Ngethel merupakan proses merendam kain polos yang akan dibatik dengan campuran minyak kacang dan soda abu berkali-kali. “Ngethel perlu supaya campuran pewarna kimia batik bisa nempel lama,”urai Hj. Sunia, istri abah, yang telah menekuni usaha batik bersama setelah menikah sekitar 24 tahun lalu. Proses ini juga turut menentukan patokan harga selembar batik tulis Jetis.
Selain waktu yang lama, proses ngethel juga butuh biaya ekstra. Oleh karenanya saat ini banyak pengerajin yang mengurangi proses ngethel ini menjadi minimal lima kali saja. Dengan begitu harga jual batik yang dibandrol tidak terlalu mahal untuk konsumsi masyarakat umum. Konsekuensinya, semakin murah harga batik maka semakin tidak awet dipakai maupun disimpan.
Jalan Mudah ke Kampung Batik Jetis
Bagi Anda yang ingin mengunjungi Kampoeng Batik Jetis, Sidoarjo tak perlu khawatir dan bingung meskipun tanpa tour guide. Mengingat letaknya strategis di tengah kota, berbagai alternatif akses menuju wisata kampung batik tersedia mulai pengguna kendaraan pribadi maupun transportasi umum.
Alternatif 1 – Bagi pengendara motor, dari arah Surabaya Anda bisa melewati Jalan Gajah Mada. Begitu melintas di depan Matahari Departmen Store, Anda belok kanan tepat memasuki pelataran parkir dan Anda terus masuk saja. Begitu melewati pasar Jetis dan sebuah jembatan, Anda telah masuk ke kawasan kampung Jetis (Jalan Pasar Jetis). Jalanan dari pasar hingga masuk kawasan kampung hanya bisa dilalui pejalan kaki, motor, dan becak saja.
Alternatif 2 – Anda yang mengendarai mobil pribadi ada dua alternatif. Pertama, parkir kendaraan Anda di areal parkir Matahari Departmen Store, kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki atau naik becak melewati rute yang sama seperti untuk pengendara sepeda motor. Jarak areal parkir hingga kampung Jetis sekitar 750 meter. Kedua, di sebelah ujung Jalan Gajah Mada akan terpecah menjadi dua belokan (setelah melewati studio foto Agung di kanan jalan). Ambil belokan sebelah kanan dan Anda akan memasuki Jalan Diponegoro. Setelah melewati jembatan, Anda mengurangi kecepatan dan mengambil sisi kiri. Sekitar 500 meter dari jembatan Anda akan melihat Gapura Kampoeng Batik Jetis di sisi sebelah kanan. Gang masuk kampung Jetis tidak terlalu besar, ada baiknya kendaraan Anda diparkir di sisi kiri jalan dan Anda berjalan kaki ke seberang Jalan Diponegoro masuk kawasan kampung Jetis.
Alternatif 3 – Bagi Anda yang senang menggunakan transportasi umum dari Surabaya ada dua pilihan, yaitu menggunakan mikrolet kuning (W maupun TA) atau menggunakan kereta komuter. Mikrolet W maupun TA dapat dijumpai di terminal Joyoboyo, Surabaya. Pengguna kedua mikrolet tersebut sangatlah beruntung karena Anda akan diajak berkeliling kota Sidarjo mulai alun-alun kota, pusat perbelanjaan di Jalan Gajah Mada, RSUD Sidoarjo hingga Pasar Larangan. Anda cukup mengatakan stasiun sidoarjo, maka Anda akan turun di Jalan Diponegoro dan gapura Kampoeng Batik Jetis terlihat di seberang jalan. Bagi pengguna komuter, Anda akan turun di Stasiun Sidoarjo. Setelah itu, Anda berjalan kaki sekitar 500 meter ke arah Jalan Diponegoro depan stasiun. Sama halnya dengan pengguna mikrolet, Anda tinggal menyeberang saja.





By: DITA PUTRI RETNO SARI (09)

Rabu, 31 Oktober 2012

pengertian busana pesta malam

Busana pesta adalah busana yang digunakan pada kesempatan pesta, dimana busana tersebut dibagi menurut waktunya yaitu pagi, siang, malam (Prapti Karomah dan Sicilia S, 1998:8-9). Menurut Enny Zuhny Khayati (1998) busana pesta malam adalah busana yang dipakai pada kesempatan pesta dari waktu matahari terbenam sampai waktu berangkat tidur, baik yang bersifat resmi maupun tidak resmi. Menurut Sri Widarwati (1993:70) busana pesta adalah busana yang dibuat dari bahan yang bagus dan hiasan yang menarik sehingga kelihatan istimewa.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan busana pesta adalah busana yang dikenakan untuk kesempatan pesta dan dibuat lebih istimewa dari busana lainn
  1. a.         Busana Pesta Pagi
Busana pesta pagi atau siang adalah busana yang dikenakan pada kesempatan pesta antara pukul 09.00-15.00. Busana pesta ini terbuat dari bahan yang bersifat halus, lembut, menyerap keringat dan tidak berkilau, sedangkan pemilihan warna sebaiknya dipilih warna yang lembut tidak terlalu gelap.
  1. b.        Busana Pesta Sore
Busana pesta sore adalah busana yang dikenakan pada kesempatan sore menjelang malam. Pemilihan bahan sebaiknya bertekstur agak lembut dengan warna bahan yang cerah atau warna yang agak gelap dan tidak mencolok.

  1. c.         Busana Pesta Malam
Busana pesta malam adalah busana yang dikenakan pada kesempatan pesta malam hari. Pemilihan bahan yaitu yang bertekstur lebih halus dan lembut. Mode busana kelihatan mewah atau berkesan glamour. Warna yang digunakan lebih mencolok, baik mode ataupun hiasannya lebih mewah.
  1. d.        Busana Pesta Malam Resmi
Busana pesta malam resmi adalah busana yang dikenakan pada saat resmi, mode masih sederhana, biasanya berlengan tertutup sehingga kelihatan rapi dan sopan tetapi tetap terlihat mewah.
  1. e.         Busana Pesta Malam Gala
Busana pesta malam gala adalah busana pesta yang dipakai pada malam hari untuk kesempatan pesta, dengan ciri-ciri mode terbuka, glamour, mewah. Misalnya : Backlees (punggung terbuka), busty look (dada terbuka), decolette look (leher terbuka) dan lain-lain.

  1. 2.        Karakteristik Busana Pesta
Untuk menghasilkan sebuah busana pesta yang bagus dan bermutu tinggi   perlu   mempertimbangkan   karakteristik  dari   busana   pesta tersebut. Karakteristik busana pesta antara lain :
a)        Siluet Busana Pesta
 siluet busana pesta adalah struktur pada desain busana yang mutlak harus dibuat dalam suatu desain. Siluet adalah garis luar (bayangan) suatu busana. Penggolongan siluet dibagi beberapa macam :
1)        Bentuk dasar
Penggolongan siluet menurut bentuk dasar dibedakan menjadi 3, yaitu:
a)        Siluet lurus atau pipa (straigh/tabular)
b)        Siluet lonceng (bell-shape/bouffant shilouette)
c)        Siluet menonjol (bustle shilouette)
2)        Pengaruh tekstur
Siluet berdasarkan pengaruh tekstur dibedakan menjadi 2 yaitu siluet tailor dan siluet draperi.
3)        Kesan usia
Berdasarkan kesan usia, siluet dibedakan menjadi 2 yaitu siluet dengan kesan gadis remaja (flapper shilouette) dan siluet dengan kesan dewasa (mature shilouette)
4)        Bermacam huruf
Berdasarkan bentuk huruf siluet dibedakan menjadi siluet A, H, I, T, Y, S, X, O, dan L.
5)        Bentuk yang ada di alam
Berdasarkan bentuk yang ada di alam siluet dibedakan menjadi 4 yaitu:
a)        Siluet hourglass yaitu mengecil dibagian pinggang. Siluet ini masih dibedakan lagi menjadi 3 yaitu :
(1)      Siluet natural yaitu siluet yang menyerupai kutang atau strapless. Bagian bahu mengecil, bagian dada besar (membentuk buah dada) bagian pinggang mengecil dan bagian rok melebar.
(2)      Pegged skirt yaitu siluet dengan bentuk lebar di bahu, mengecil di pinggang, membesar di pinggul dan pada bagian bawah rok mengecil.
(3)      Siluet flare yaitu siluet dengan bentuk bahu lebar membentuk dada, mengecil di pinggang dan di bagian rok melebar. Pada umumnya siluet ini memakai lengan gembung dan rok pias, rok kerut, dan rok lipit yang lebar.
(4)      Siluet melebarkan badan, siluet ini memberikan kesan melebarkan si pemakai karena menggunakan garis horizontal, lengan kimono, lengan setali, lengan raglan atau lengan dolman.
b)        Siluet geometrik yaitu siluet yang bentuknya berupa garis lurus dari atas ke bawah tidak membentuk tubuh. Siluet geometrik dibedakan menjadi 4 yaitu siluet persegi panjang (rectangle), siluet trapesium (trapeze), siluet taji (wedge), dan siluet tunik ( T shape)
c)        Siluet bustle yang mempunyai ciri khas adanya bentuk menonjol di bagian belakang. Memiliki bentuk asli mengecil dibagian pinggang kemudian diberi tambahan berupa draperi atau kerutan yang dilekatkan atau terlepas.
d)       Siluet pant (celana)

 busana pesta seringkali terbuka bagian atas, seperti model decollate, strapless/bustle, backless, dan lain-lain.
Penerapan siluet pada desain busana menggunakan siluet A yang pada bagian atas sedikit terbuka dengan menggunakan keep untuk menutup bagain dada agar tidak terlihat begitu fulgar.
ya, baik dalam hal bahan, desain, hiasan, maupun teknik jahitannya.


b)        Bahan Busana Pesta
Bahan yang digunakan untuk busana pesta biasanya dipilih bahan-bahan yang berkualitas tinggi dan mampu menimbulkan kesan mewah. Bahan-bahan tersebut antara lain bahan yang tembus terang seperti bahan brokat, tile, organdi, sifon dan lain – lain (Enny Zuhni Khayati, 1998:2). Sedangkan menurut Sri Widarwati (1993) bahan yang digunakan untuk busana pesta antara lain beledu, kain renda, lame, sutera, dan sebagainya. Busana pesta yang digunakan pada umumnya adalah bahan yang berkilau, bahan tembus terang, mewah dan mahal setelah dibuat. Menurut Enny Zuhni Khayati (1998:9) ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan busana yaitu :
(1)   Memilih bahan sesuai dengan desain.
(2)   Memilih bahan sesuai dengan kondisi si pemakai.
(3)   Memilih bahan sesuai dengan kesempatan.
(4)   Memilih bahan sesuai dengan keuangan keluarga.
c)         Warna Busana Pesta
Warna yang digunakan dalam pembuatan busana pesta biasanya kelihatan mewah dan gemerlap, untuk busana pesta malam biasanya menggunakan warna-warna mencolok/cerah, warna-warna yang lembut, seperti ungu, biru muda, dan putih serta warna-warna tua/gelap, seperti merah menyala dan biru gelap (Prapti Karomah dan Sicilia Sawitri, 1998). Sedangkan menurut Sri Widarwati (1993) pemilihan warna busana pesta berbeda, harus disesuaikan dengan kesempatan pestanya. Pada umumnya warna yang digunakan untuk busana pesta malam adalah yang mengandung unsur merah, hitam, keemasan, perak, atau warna-warna yang mengkilap.
d)        Tekstur Bahan Busana Pesta
Tekstur adalah sifat permukaan dari suatu benda yang dapat dilihat dan dirasakan. Sifat-sifat permukaan tersebut antara lain: kaku, lembut, kasar, halus, tebal, tipis, dan tembus terang (transparan), (Sri Widarwati, 1993 : 14). Tekstur terdiri dari bermacam-macam yaitu tekstur kaku, tekstur kasar dan halus, tekstur lemas, tekstur tembus terang, tekstur mengkilap dan kusam (Arifah A Riyanto, 2003 : 47). Menurut Enny Zuhni Khayati (1998) tekstur bahan untuk busana pesta biasanya lembut, licin, mengkilap/kusam, tidak kaku dan tidak tebal dan juga memberikan kesan nyaman pada waktu dikenakan.
  1. 2.        Pola Busana
Pola busana merupakan suatu potongan kain atau kertas, yang dipakai sebagai contoh untuk membuat baju/busana ketika bahan digunting (Porrie Muliawan, 1992). Menurut Widjiningsih (1994:1) pola terdiri dari beberapa bagian, yaitu pola badan (blus), lengan, kerah, rok, kulot dan celana yang masih dapat diubah sesuai mode yang dikehendaki. Adapun langkah pembuatan pola adalah sebagai berikut:
  1. a.         Pengambilan Ukuran
Untuk memperoleh pola busana yang pas dan cocok dengan model memerlukan ukuran bagian tubuh model secara tepat dan akurat. Setiap sistem atau metode pembuatan pola kontruksi memiliki jenis kebutuhan tentang ukuran yang berbeda-beda. Sebelum melakukan pengukuran, model yang hendak diambil ukurannya harus menggunakan peter ban dan diikatkan pada bagian-bagian tubuh tertentu hal ini dilakukan untuk memperoleh hasil ukuran yang akuran selain itu atribut busana yang menjadikan tubuh lebih besar harus dilepas. Ukuran yang diperlukan dalam pembuatan busana pesta malam adalah sebagai berikut:
1)      Lingkar Leher (L.L.) : Diukur sekeliling batas leher, dengan meletakkan jari telunjuk di lekuk leher.
2)      Lingkar Badan (L.B.) : Diukur sekeliling badan atas yang terbesar, melalui puncak dada, ketiak, letak sentimeter pada badan belakang harus datar dari ketiak sampai ketiak. Diukur pas dahulu, kemudian ditambah 4 cm, atau diselakan 4 jari.
3)      Lingkar Pinggang (L.PL) : Diukur pas sekeliling pinggang.
4)      Lingkar Pinggang (LP) : Diukur sekeliling pinggang, pas dahulu, kemudian ditambah 1 cm, atau diselakan 1 jari. Untuk pinggang ban rok dan slack. Boleh dikurangi 1 cm.
5)      Lingkar Panggul (L.Pa.) : Diukur sekeliling badan bawah yang terbesar, ditambah 2 cm sebelah atas puncak pantat dengan sentimeter datar. Diukur pas dahulu, kemudian ditambah 4 cm atau diselakan 4 jari.
6)      Tinggi Panggul (T.Pa) : Diukur dari bawah ban petar pinggang sampai di bawah ban sentimeter di panggul.
7)      Panjang Punggung : Diukur dari tulang leher yang menonjol di tengah belakang lurus ke bawah sampai di bawah ban petar pinggang.
8)      Lebar Punggung : Diukur 9 cm di bawah tulang leher yang menonjol atau pertengahan jarak bahu terendah dan ketiak dari batas lengan kiri sampai batas lengan yang kanan.
9)      Panjang Sisi (P.S.) : Diukur dari batas ketiak ke bawah ban petar pinggang di kurangi 2 a 3 cm.
10)  Lebar Muka (L.M.) : Diukur pada 5 cm di bawah lekuk leher atau pertengahan jarak bahu terendah dan ketiak dari batas lengan yang kanan sampai batas lengan yang kiri.
11)  Panjang Muka (P.M.) : Diukur dari lekuk di tengah muka ke bawah sampai di bawah ban petar pinggang.
12)  Tinggi Dada(T.D.) : Diukur dari bawah ban petar pinggang tegak lurus ke atas sampai di puncak buah dada.
13)  PanjangBahu(P.B.) : Diukur pada jurusan di belakang daun telinga dari batas leher ke puncak lengan, atau bahu yang terendah.
14)  Lebar Dada (L.D.) : Diukur jarak dari kedua puncak buah dada. Ukuran ini tergantung dari (B.H.) buste-haouder atau kutang pendek yang dipakai. Ukuran ini tidak dipakai untuk konstruksi pola, hanya untuk ukuran pemeriksa.
15)  Panjang Lengan Blus (P.L.B.) : Diukur dari puncak lengan terus ke bawah lengan sampai melampaui tulang pergelangan lengan yang menonjol.
16)  Lingkar Lubang Lengan (L.L.L.) : Diukur sekeliling lubang lengan, pas dahulu ditambah 2 cm untuk lubang lengan tanpa lengan, dan ditambah 4 cm untuk lubang lengan yang akan dipasangkan lengan.
17)  Ukuran Uji (U.U.) : Diukur dari tengah muka di bawah ban petar serong melalui puncak buah dada ke puncak lengan terus serong ke belakang sampai di tengah belakang pada bawah petar ban.
18)  PanjangRok   : Diukur dari batas pinggang sampai batas yang diinginkan.
  1. b.        Metode Pembuatan Pola
Pola adalah langkah awal dalam proses pembuatan busana. Pola ada beberapa jenis yaitu pola jadi dan pola yang dibuat langsung. Pola jadi adalah pola yang sudah ada di pasaran seperti majalah atau tabloid. Jenis pola yang sudah jadi yaitu, pola standar, pola rader, pola amplop, pola cetak, pola diagram. Selain pola yang sudah ada, cara untuk mendapatkan pola dengan membuatnya sendiri. Metode pembuatan busana terdiri dari dua macam yaitu :
1)        Drapping
Drapping adalah cara membuat pola atau busana dengan meletakkan kertas tela sedemikian rupa di atas badan seseorang yang akan dibuatkan busananya mulai dari tengah muka menuju ke sisi dengan bantuan jarum pentul (Widjiningsih, 1990 :1).
Untuk memperoleh bentuk yang sesuai dengan bentuk badan diberikan lipit pantas (kupnaad). Metode Drapping ini hanya dapat dikerjakan untuk orang lain dan banyak dilakukan sebelum konstruksi pola berkembang.
2)        Konstruksi Pola
Konstruksi pola adalah pola yang dibuat berdasarkan ukuran yang dari bagian-bagian yang diperhitungkan secara matematis dan gambar pada kertas sehingga tergambar bentuk badan muka dan belakang, rok dan lain-lain (Widjiningsih, 1994:3).
Dengan konstruksi pola ini dapat dibuat bermacam-macam busana. Menurut Porrie Muliawan (1992:7) untuk memperoleh konstruksi pola yang baik harus menguasai hal-hal sebagai berikut:
a)        Cara mengambil macam-macam jenis ukuran harus tepat dan cermat.
b)        Cara menggambar bentuk tertentu seperti garis leher, garis lubang lengan harus lancar dan tidak ada keganjilan.
c)        Perhitungan pecahan dari ukuran yang ada dalam konstruksi harus dikuasai.
Sistem atau cara pembuatan pola kontruksi terdapat beberapa macam seperti metode So-en, Meyneke, Charman, Cuppens Guers, Frans Wenner coupe, Derssmaking, ho Twan Nio, Njo Hong Hwie, Muhawa, Edi Budiharjo.
Saat membuat pola busana, kita harus memperhatikan beberapa hal seperti:
  1. Sewaktu mengambil ukuran harus benar tepat dan cermat. Model diikat dengan peter ban pada beberapa bagian tubuh. Model harus berdiri dengan tegap jangan sampai membungkuk.
  2. Cara menggambarkan lengkungan-lengkungan pola pada busana harus luwes, seperti menggambar kerung lengan. kerung leher, garis panggul dan lain-lain.
  3. Perhitungan yang dilakukan harus cermat dan teliti sesuai dengan rumus, agar hasil yang diperoleh benar.
                        Penerapan pembuatan pola menggunakan pola dasar mayneke.
  1. c.         Teknologi Busana
Teknologi busana adalah cara atau teknik pembuatan busana agar hasilnya menarik dan nyaman dipakai (Nanie Asri Yuliati, 1993). Busana yang berkualitas tinggi biasnya penyelesaiannya menggunakan tangan seperti pengeliman, penyelesaian kampuh, penyelesaian lapisan, sehingga memakan waktu yang relatif lama dan membutuhkan ketelatenan. Teknologi pembuatan busana terdiri dari:
d)        Teknologi penyambungan (kampuh)
Kampuh adalah kelebihan jahitan atau tambahan jahitan untuk menghubungkan dua bagian dari busana yang dijahit (Nanie Asri Yulianti, 1993). Kampuh ada dua macam yaitu kampuh buka dan kampuh tutup.
1)        Kampuh Buka
Kampuh buka adalah kelebihan jahitan yang dihubungkan dua bagian dari busana yang dijahit secara terbuka. Cara menjahitnya yaitu:
a)        Kampuh – kampuh yang akan dijahit disatukan, kemudian dijahit dengan jarak sedang tepat pada garis pola.
b)        Kampuh yang sudah dijahit dibuka dan dipres dengan setrika.
Macam – macam kampuh buka antara lain :
a)        Kampuh buka diselesaikan dengan obras.
b)        Kampuh buka diselesaikan dengan setik mesin.
c)        Kampuh buka diseleseikan dengan rompok.
d)       Kampuh buka diselesaikan dengan zig -zag.
e)        Kampuh buka diseleseikan dengan tusuk balut.
f)         Kampuh buka diselesaikan dengan tusuk feston.
Teknik yang digunakan dalam pembuatan busana pesta malam pada kesempatan ini adalah kampuh buka diselesaikan dengan teknik dirompok kemudian disom, diterapkan pada rok pias 6.
2)        Kampuh Tutup
Kampuh tutup adalah kelebihan jahitan dari dua bagian yang tidak terbuka tetapi menjadi satu.
a)        Kampuh Balik
Kampuh yang dipakai untuk menyelesaikan pakaian anak, lenan rumah tangga dan untuk menyelesaikan pakaian dewasa wanita yang berbahan tembus terang. Ada dua macam kampuh balik yaitu kampuh balik biasa dan kampuh balik semu.
b)        Kampuh Pipih
Adalah yang digunakan untuk pakaian bayi dan pakaian pria.
c)        Kampuh Perancis
Kampuh yang dipakai bolak-balik, kampuh ini pada bagian baik buruknya terdapat dua jalur setikan.

e)         Teknologi pelapisan/ lining
Pelapisan yaitu kain untuk melapisi kain yang bahannya tipis atau kain yang terasa gatal dikulit (M.H Wancik, 2000:16). Linning adalah kain pelapis busana dan penutup jahitan sehingga busana tampak rapi, baik dari luar maupun bagian dari dalam (Sicilia Sawitri, 1997). Penggunaan Linning juga berfungsi untuk menjaga agar bahan utama dari pakaian tidak cepat rusak terutama untuk pakaian dari dari bahan yang berkualitas tinggi dan harganya mahal (Nanie Asri Yuliati, 1993:76). Dalam pemilihan linning harus disesuaikan dengan bahan pokok, bentuk busana, warna busana serta memiliki karakter hampir sama dengan bahan pokoknya. Contoh kain furing yaitu abute, asahi, errow, voul (Prapti Karomah, 1990:30). Menurut Nanie Asri Yuliati (1993) teknik pemasangan linning ada dua cara yaitu :
1)   Teknik lepas yaitu teknik pemasangan antara bagian bahan utama dengan linning dijahit sendiri-sendiri, namun pada bagian tertentu dijahit menjadi satu untuk menyatukan kedua bagian tersebut. Misalnya pada rok yang berfuring lepas disatukan pada bagian ban pinggang.
2)   Teknik lekat yaitu teknik pemasangan antara bahan utama dengan linning dijahit menjadi satu, biasanya digunakan untuk menjahit bahan-bahan transparan.

f)          Teknologi interfacing
Interfacing adalah lapisan yang tampak dari luar, misalnya lapisan lapel krah, lapisan belahan pada tengah muka (Sicilia Sawitri, 1997). Kegunaan interfacing ini adalah untuk memperbaiki bentuk jatuh bagian-bagian busana sehingga terlihat rapi dan indah. Di pasaran interfacing di jual dalam berbagai macam bentuk seperti kain pasir, viselin, kain keras, kain gabus dan lain-lain. Dalam menentukan interfacing hendaknya memperhatikan hal-hal dibawah ini:
  1. Kesesuaian dengan bahan utama
  2. Kesesuaian antara tebal dan tipis bahan utama
  3. Ketepatan penempatan bahan pelapis
  4. Kesesuaian dengan tujuan atau kegunaan interfacing
g)        Teknologi pengepresan
Teknologi pengepresan adalah suatu cara agar kampuh-kampuh terlihat lebih pipih dan rapi. Pengepresan ini dilakukan setiap kali selesai menjahit dengan menggunakan setrika dengan suhu yang disesuaikan dengan bahan busananya (Sicilia Sawitri : 1997). Pada saat pengepresan untuk kain yang tipis atau mudah mengkilat sebaiknya menggunakan pelapis atau bahan lain.
   Penerapan Dalam Desain Busana
Penerapan teknologi kampuh yang digunakan menggunakan kampuh buka dan dibagian bawah rok menggunakan penyelesaian wallsoom yang kemudian di ssom gulung.

 BY : FANNY MARITA
XII BB 1